PEDOMAN MENULIS KARYA
ILMIAH BEBAS PLAGIASI
SINNA
SHERINA FAIRUZIA
D-IV
Keperawatan Malang
sinna.fairuzia@gmail.com
Karya ilmiah mahasiswa dapat berwujud makalah,
artikel, skripsi, tesis, dan disertasi. (Didin widyartono dalam researchgate). Karya
ilmiah harus ditulis dengan baik dengan etika kepenulisan. Etika penulis
merupakan bentuk tanggung jawab, penggunaan referensi secara adil, dan
menghargai orang lain. Salah satu bentuk pelanggaran etika kepenulisan adalah
plagiasi, yakni
penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain
dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap
sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Orang yang melakukan
plagiat dinamakan plagiator.
Selain harus terbebas dari plagiasi, karya ilmiah
juga harus memperhatikan beberapa unsur, yakni :
1. Segi kebahasaan
Bahasa dikatakan
oleh para ahli memiliki fungsi ganda. Di satu sisi, bahasa dapat berfungsi
sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, berkomunikasi dengan orang lain
guna menyampaikan pikiran dan perasaan, mengadakan integrasi dan adaptasi
sosial, serta mengadakan kontrol sosial guna menyampaikan pikiran dan perasaan
(Keraf, 1984: 14-15)
2. Teknik dan format
3. Struktur. Dari segi kebahasaan, mahasiswa harus
menggunakan kata yang sesuai dengan KBBI. Dari segi format, ditentukan
penggunaan kertas A4, spasi 1, dan font pada tulisan. Pada struktur berisi
judul, identitas penulis, abstrak, kata kunci, pendahuluan, subbahasan 1,
subbahasan2, penutup, dan daftar rujukan.
Tidak saja bahasa penting dalam karya
ilmiah melainkan juga dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini dipertajam oleh
pandangan bahwa pertama, dalam diri manusia, bahasa, akal budi, kemampuan kerja
sama, dan kebudayaan memiliki ketergayutan yang mutlak, dan dengan demikian;
kedua kualitas yang satu akan menentukan kualitas yang lain (Sudaryanto, 1996:
35).
Utorodewo dkk (2007) menggolongkan
hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme:
(a) Mengakui tulisan orang lain sebagai
tulisan sendiri
(b) Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri
(c)
Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
(d) Mengakui karya
kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri
(e) Menyajikan tulisan yang sama
dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asalusulnya (f) Meringkas dan
memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya
(g)
Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian
kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
DAFTAR
RUJUKAN
Widyartono, D. (2015). IMPELEMENTASI PINDAI PLAGIASI SECARA
SAMBUNG JARING PADA KARYA TULIS ILMIAH SISWA SMA.
Nugrahani,
F., Al, M. H. D. A. I., & Ma’ruf, M. (2008). Metode Penulisan Karya Ilmiah:
Panduan bagi Mahasiswa, Ilmuan, dan Eksekutif.
Ilmiah,
T. P. P. P. K. (2015). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Metro: UM Metro.
Santoso,
H., & Sos, S. (2015). Pencegahan dan Penanggulangan Plagiarisme dalam
Penulisan
Karya Ilmiah di Lingkungan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Hari Santoso, S. Sos, 1, 1-23.
Widyartono, D. (2015). MODEL
PEMBELAJARAN MENULIS KUTIPAN BERBASIS BLENDED LEARNING.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar